Gubernur NTB Doktor Zulkieflimansyah atau yang kerap disapa Bang Zul bersama rombongan mengunjungi arena pacuan kuda Sambinae Kota Bima, setelah melakukan kunjungan kerja, menyaksikan acara pacoa jara atau pacuan kuda dengan kelincahan joki cilik yang memacu kuda diarena pacuan kuda kegiatan tradisi masyarakat Bima yang sudah menjadi turun temurun.

Pacoa jara atau pacuan kuda sudah menjadi tradisi masyarakat Bima. Di mana, kuda yang mengikuti lomba adalah kuda asal Bima, dengan joki cilik berusia 6 tahun hingga 9 tahun. Mereka berpacu tanpa menggunakan pelana, Terkait isu eksploitasi joki cilik atau si pebalap kuda saya sebagai penulis berita berharap pemda kota bima untuk membentuk tim agar melakukan pendampingan agar memastikan kegiatan ini sesuai dengan kelayakan, dari sisi perlindungan anak. Namun ditengah pandemi ini Bang zul menghimbau harus tetap jaga prokes hal tersebut disampaikan Gubernur NTB saat menyaksikan acara pacoa jara atau pacuan kuda. 

Masyarakat  harus tetap mengenal dan mengetahui tradisi budaya pacoa jara atau pacuan kuda ini dan salah satu tradisi yang dijaga sampai saat ini yang sudah mendunia. Apalagi kegigihan bocah cilik yang menjadi joki yang memacu kudanya, dengan keberanian dan tanpa rasa takut karena mungkin sudah kebiasa dan terlati oleh pembimbing yang cukup bepengalaman dalam pacuan  kuda.

Sementara itu, salah satu  panitia, pacuan kuda mengaku kaget tiba-tiba dikunjungi dan ditonton oleh Gubernur NTB bersama rombongannya untuk menyaksikan kelincahan joki cilik memacu kuda diarena pacuan Sambinae Kota Bima.  Selain itu juga ia menyampaika terima kasih kepada Gubernur NTB yang telah mengunjungi dan menyaksikan langsung kegiatan pacuan kuda tradisi Bima. Diperlukan peran masyarakat untuk terus melestarikan dan juga peran pemerintah untuk mendukung tradisi pacuan kuda ini. Dengan begitu tradisi ini tidak akan hilang, dan akan terus ada. Kegiatan ini dilaksanakan juga tetap mematuhi protokol kesehatan covid 19. 30/9/2021